Selamat Datang... Semoga dengan blog ini kita dapat mengetahui tentang kesehatan :)

CACAR AIR

 



    Cacar air adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus Varicella zoster. Penyakit ini ditandai dengan gejala berupa ruam kemerahan berisi cairan yang terasa sangat gatal di seluruh tubuh.

    Cacar air dapat menyebabkan komplikasi serius pada bayi, ibu hamil, serta orang dengan daya tahan tubuh lemah, seperti penderita HIV/AIDS.


Gejala dan Penyebab Cacar Air

   Gejala cacar air adalah ruam merah di wajah, dada, atau punggung, yang dapat menyebar ke seluruh bagian tubuh. Cacar air juga ditandai dengan keluhan lain, seperti:

• Demam

• Sakit kepala

• Kelelahan

• Hilang nafsu makan

    Cacar air dalam istilah medis dikenal dengan varicella. Penyebabnya adalah virus yang mudah menular melalui percikan ludah, melalui udara saat penderita batuk atau bersin, atau kontak langsung dengan cairan yang berasal dari ruam.

   Setelah 1-2 hari mengalami gejala tersebut, sejumlah ruam mulai muncul dan berkembang. Ruam tersebut mengalami 3 fase perkembangan, seperti:

••Muncul benjolan merah atau merah muda di seluruh tubuh.

••Benjolan tersebut kemudian berubah menjadi lepuhan berisi cairan.

••Ketika mulai sembuh, benjolan menjadi pecah, kering, dan berkerak.

    Cacar air dapat sembuh tanpa pengobatan selama 1 - 2 minggu setelah terinfeksi. 















Share:

USUS BUNTU

 


     Penyakit usus buntu adalah peradangan pada usus buntu atau apendiks, yaitu organ berbentuk kantong berukuran 5–10 cm yang tersambung ke usus besar. Kondisi ini umumnya ditandai dengan nyeri di perut bagian kanan bawah.
usus buntu juga disebut sebagai apendisitis.

     Jika dibiarkan, penyakit usus buntu dapat menjadi serius dan menyebabkan usus buntu pecah. Kondisi tersebut dapat menimbukan nyeri hebat yang bisa berakibat fatal.


Faktor penyebab usus buntu

    Faktor yang diduga dapat menyebabkan seseorang mengalami radang usus buntu, yaitu:

• Hambatan di pintu rongga usus buntu akibat penumpukan feses atau tinja yang mengeras
• Penebalan atau pembengkakan jaringan dinding usus buntu karena infeksi di saluran pencernaan atau bagian tubuh lainnya
• Penyumbatan rongga usus buntu akibat pertumbuhan parasit di pencernaan, misalnya infeksi cacing kremi atau ascariasis
• Kondisi medis tertentu, seperti tumor pada perut atau inflammatory bowel disease
• Cedera di perut


Gejala Usus Buntu

     Gejala utama penyakit usus buntu adalah nyeri di perut yang disebut kolik abdomen. Nyeri tersebut dapat berawal dari pusar, kemudian bergerak ke bagian kanan bawah perut. Lokasi nyerinya bisa berbeda-beda, tergantung pada usia pasien dan posisi usus buntu itu sendiri. 

   Gejala nyeri perut tersebut dapat disertai gejala lain, di antaranya:

• Perut kembung
• Mual dan muntah
• Demam dan menggigil
• Hilang nafsu makan
• Tidak bisa buang gas atau kentut
• Sembelit (konstipasi)
• Diare










Share:

SARIAWAN

 


      Sariawan adalah salah satu permasalahan pada mulut yang sering dialami banyak orang. Sariawan atau yang disebut juga dengan stomatitis merupakan peradangan pada mulut yang terasa nyeri, sehingga bisa mengganggu pengidapnya untuk makan, berbicara, dan tidur. Sariawan bisa muncul di mana saja di dalam mulut, termasuk di dalam pipi, gusi, lidah, bibir, dan langit-langit mulut.

    Penyebab utama dari sariawan yaitu adanya jamur Candida albicans, yang memang berada di dalam mulut dalam jumlah yang kecil dan pertumbuhan yang tidak terkendali.


Faktor resiko Sariawan

  faktor yang bisa memicu munculnya masalah mulut tersebut, antara lain:

1. Kebersihan mulut yang tidak terjaga dengan baik.

2. Penggunaan gigi palsu dengan ukuran yang tidak pas dan tidak dibersihkan secara teratur.

3. Kekurangan vitamin B dan zat besi.

4. Konsumsi antibiotik.

5. Menggunakan obat-obatan yang bisa menurunkan produksi air liur.

6. Mengidap penyakit diabetes.

7. Sistem kekebalan tubuh yang menurun.

8. Kebiasaan merokok.

9. Menjalankan pengobatan kemoterapi.


Cara mempercepat proses Penyembuhan Sariawan

Berikut beberapa cara untuk membantu meringankan rasa nyeri dan mempercepat proses penyembuhan sariawan:

• Hindari minuman atau makanan panas, serta makanan yang asin, pedas, dan asam untuk sementara.

• Minum obat penghilang rasa sakit.

• Kurangi kebiasaan merokok

• Senantiasa menjaga kebersihan gigi dan mulut.

• Berkumurlah dengan air dingin atau makan es krim bila mengalami sensasi terbakar di dalam mulut.























Share:

MALARIA

 


    Malaria merupakan penyakit yang disebabkan oleh parasit Plasomodium. Penyakit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles betina yang terinfeksi parasit tersebut. Gigitan nyamuk membuat parasit masuk, mengendap di organ hati, dan menginfeksi sel darah merah. Selain melalui gigitan nyamuk, terdapat beberapa kondisi yang menyebabkan malaria dapat menyebar menjangkit manusia seperti melalui donor organ, transfusi darah. 


Gejala Malaria

Gejala malaria mulai muncul setidaknya dalam kurun waktu 10 hingga 15 hari setelah tergigit nyamuk.

Berikut beberapa gejala malaria:

1. Demam
2. Menggigil
3. Sakit kepala
4. Berkeringat banyak
5. Lemas
6. Pegal linu
7. Gejala anemia atau kurang darah
8. Mual atau muntah


Pencegahan Malaria

Berikut beberapa tips untuk mencegah penyebaran penyakit malaria:

• Memakai pakaian serba panjang seperti celana dan lengan panjang selama beraktivitas

• Hindari meletakkan pakaian basah di dalam rumah karena dapat menjadi tempat persembunyian nyamuk

• Lakukan langkah 3M (Menguras penampungan air, Mengubur barang bekas, dan Mendaur ulang barang bekas)

• Gunakan lotion anti nyamuk yang mengandung DEET (diethyltoluamide)

• Pasang obat nyamuk dan rutin menyemprot obat nyamuk terutama di pagi dan sore hari

• Rutin melakukan fogging massal di daerah dengan tingkat malaria yang tinggi minimal sebulan sekali












Share:

CAMPAK (rubeola)

 


  Campak adalah penyakit saluran pernapasan yang sangat menular. Penyakit ini ditandai dengan ruam kulit di seluruh tubuh dan gejala seperti flu. 

Campak atau disebut juga rubeola disebabkan oleh virus. Umumnya, gejala muncul sekitar satu hingga dua minggu setelah tubuh terkena virus campak tersebut. Penyakit ini paling sering terjadi pada anak-anak dan bisa berakibat fatal. Namun, penyakit ini bisa dicegah dengan mendapatkan vaksin. 


Gejala Campak

•Mata merah dan sensitif terhadap cahaya;

•Menyerupai gejala pilek seperti batuk kering, hidung beringus, dan sakit tenggorokan;

•Lemas dan letih;

•Demam tinggi;

•Sakit dan nyeri;

•Tidak bersemangat dan kehilangan selera makan;

•Diare atau/dan muntah-muntah; dan

•Bercak kecil berwarna putih keabu-abuan di mulut dan tenggorokan.


Cara pengobatan Campak

Oleh karena disebabkan oleh virus, jadi tidak ada pengobatan medis khusus untuk kondisi ini. Penyakit tersebut bisa sembuh dengan sendirinya. Untuk meredakan gejala campak, berikut ini perawatan yang bisa dilakukan:

• Minum banyak air untuk mencegah dehidrasi;

• Banyak istirahat dan hindari sinar matahari selama mata masih sensitif terhadap cahaya; dan

• Minum obat penurun demam dan obat pereda sakit serta nyeri.


Beberapa hal yang harus dihindari saat campak

• Hindari Lingkungan yang Ramai dengan Banyak Orang

• Hindari Mandi dengan Air Dingin

• Hindari Tubuh Kekurangan Cairan atau Dehidrasi

• Hindari Penggunaan Pakaian yang Terlalu Tebal

• Hindari makanan Asin dan Makanan yang Digoreng




Share:

ANEMIA (kurangnya sel darah merah)



 


ANEMIA adalah kondisi ketika tubuh kekurangan sel darah merah yang sehat atau ketika sel darah merah tidak berfungsi dengan baik. Akibatnya, organ tubuh tidak mendapat cukup oksigen sehingga membuat penderitanya pucat dan mudah lelah.


ANEMIA bisa terjadi sementara waktu atau jangka panjang dengan tingkat keparahan ringan hingga berat. orang dewasa dikatakan menderita anemia bila kadar hemoglobinnya di bawah 14 gram per desiliter untuk laki-laki dan kurang dari 12 gram per desiliter untuk wanita. Anemia dengan kadar hemoglobin di bawah 8 gram per desiliter sudah tergolong berat. Kondisi ini disebut dengan anemia gravis.

Pengobatan anemia tergantung kepada penyebab yang mendasarinya, mulai dari konsumsi suplemen zat besi, transfusi darah, sampai operasi.


Penyebab Anemia

Anemia terjadi ketika tubuh kekurangan sel darah merah sehat atau hemoglobin. Akibatnya, sel-sel dalam tubuh tidak mendapat cukup oksigen dan tidak berfungsi secara normal (hipoksemia).

Secara garis besar, anemia terjadi akibat tiga kondisi berikut ini:

  • Produksi sel darah merah yang kurang
  • Kehilangan darah secara berlebihan
  • Hancurnya sel darah merah yang terlalu cepat

Berikut ini adalah jenis-jenis anemia yang umum terjadi berdasarkan penyebabnya:

1. Kekurangan zat besi

2. Pada masa kehamilan 

3. Akibat hemolitik

4. Akibat penyakit kronis 

5. Anemia Thalasemia

6. Anemia Aplastik

7. Anemia definisi Vitamin


Gejala Anemia

Gejala anemia sangat bervariasi, tergantung pada penyebabnya. Penderita anemia bisa mengalami gejala berupa:




Cara mencegah Anemia

1. Makan makanan kaya zat besi

Zat besi sangat diperlukan tubuh untuk menghasilkan hemoglobin di dalam sel darah merah. Seperti : 
• daging tanpa lemak
• telur
• sayur hijau
• sereal yang diperkaya zat besi


2. Makan makanan mengandung vitamin B12
 
  Vitamin B12 adalah nutrisi penting yang dapat membantu menjaga kesehatan saraf, membuat DNA, dan berperan penting dalam pembentukan sel darah merah sehat.

Sumber vitamin B12 bisa Anda dapatkan dari makanan, seperti:

• hati hewan, seperti sapi dan ayam
• kerang laut
• ikan
• daging
• unggas
• telur, dan
• susu dan produk susu lainnya yang mengandung vitamin B12.


3. Makan makanan mengandung asam folat

Asam folat (vitamin B9) membantu tubuh membuat sel-sel baru, termasuk sel darah merah baru untuk menggantikan sel darah merah yang mati.

Makanan yang mengandung asam folat bisa Anda dapatkan dari:

• sayuran berdaun hijau, seperti bayam,
• buah jeruk,
• kacang polong,
• roti,
• sereal,
• nasi, dan
• pasta.

4. Mengonsumsi Makanan mengandung vitamin C

Sering mengonsumsi makanan atau buah yang mengandung vitamin C dapat menjadi cara mencegah anemia secara alami.

Orang dewasa setidaknya butuh 75 mg vitamin C dalam sehari untuk menjaga kesehatan sel darah dan fungsi tubuh lainnya tetap sehat.

Vitamin C berperan dalam penyerapan zat besi di dalam usus halus. Inilah alasannya orang yang kekurangan vitamin C berisiko mengalami anemia.


5. Hindari minum teh dan kopi saat makan

   Kopi, teh, cokelat, soda adalah beberapa asupan yang banyak mengandung kafein.

Minuman dan makanan tersebut dapat membuat tubuh lebih sulit menyerap zat besi.

Hindari minum teh, kopi, cokelat, dan soda saat makan atau setelah makan.








Share:

Blogroll

Diberdayakan oleh Blogger.

Labels

About

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Categories

Cari Blog Ini

hai sobat sehat

LUPUS

  LUPUS atau LUPUS ERITEMATOSUS  adalah penyakit autoimun kronis yang bisa menyebabkan peradangan dibeberapa bagian tubuh, seperti kulit, se...

Label