Selamat Datang... Semoga dengan blog ini kita dapat mengetahui tentang kesehatan :)

LUPUS


  LUPUS atau LUPUS ERITEMATOSUS adalah penyakit autoimun kronis yang bisa menyebabkan peradangan dibeberapa bagian tubuh, seperti kulit, sendi, ginjal, hingga otak. Lupus dapat dialami oleh siapa saja, tetapi lebih sering dialami oleh wanita. 
   Pada kondisi normal, sistem imun akan melindungi tubuh dari infeksi atau cedera. Akan tetapi pada orang yang terkena Lupus akan menyerang sel, jaringan, dan organ tubuh yang sehat. 


••Lupus terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu : 

• Systemic lupus erythematosus (SLE)

• Lupus pada kulit (Cutaneus Lupus)

• Lupus akibat obat (Drug Induced Lupus)

Lupus pada bayi baru lahir (Neonatal Lupus). 


••PENYEBAB LUPUS

Lupus padat menyebabkan peradangan di berbagai bagian organ dan bagian tubuh. Gejala umum yang terjadi seperti, nyeri dan kaku pada sendi, lelah, ruam kulit, sensitif terhadap sinar matahari, dan penurunan berat badan. 


••GEJALA LUPUS

• Nyeri pada persendian

    Gejala ini lebih sering terjadi pada tangan dan kaki. Rasa nyeri dapat perpindah-pindah dari satu sendi ke sendi lainnya. 

• Muncul ruam pada kulit

   Munculnya ruam yang menyebar di pipi dan batang hidung. Penyebaran ruam tersebut memiliki bentuk seperti kupu-kupu, sehingga disebut ruam kupu-kupu. Ruam akibat lupus dapat membekas dan bersifat permanen dan dapat memperparah jika terkena sinar matahari. 

• Mudah merasa lelah

    Penderita lupus mudah merasa lelah walaupun hanya melakukan aktivitas sederhana. Pada penderita lupus, rasa lelah ini tidak kunjung pulih walaupun sudah istirahat yang cukup. 


••PENGOBATAN LUPUS

 Lupus tidak dapat disembuhkan. Pengobatan hanya ada sebatas untuk  meredakan keluhan, mencegah munculnya gejala dan menghambat perkembangannya penyakit lupus. 






Share:

DIFTERI



   Difteri adalah penyakit menular yang dapat disebarkan melalui batuk, bersin, atau luka terbuka. Gejalanya termasuk sakit tenggorokan dan masalah pernapasan. Penyebab utama difteri adalah infeksi bakteri Corynebacterium diphteriae, yang menyerang selaput lendir pada hidung dan tenggorokan, serta dapat memengaruhi kulit. 

   Penyakit ini dapat menyerang orang-orang dari segala usia dan berisiko menimbulkan infeksi serius yang berpotensi mengancam jiwa. Pengobatannya meliputi antibiotik dan antitoksin untuk mematikan bakteri. Salah satu langkah pencegahan difteri yang paling efektif adalah mendapatkan vaksinasi difteri.


Penyebab Difteri

   Infeksi ini dapat menular melalui partikel di udara, benda pribadi, peralatan rumah tangga yang terkontaminasi, serta menyentuh luka yang terinfeksi kuman difteri. Selain penularan difteri juga bisa terjadi melalui air liur seseorang. Bahkan jika orang yang terinfeksi tidak menunjukkan tanda atau gejala difteri, mereka masih dapat menularkan bakteri hingga enam minggu setelah infeksi awal.


Faktor risiko Difteri

  • Berkunjung ke daerah dengan cakupan imunisasi difteri yang rendah;
  • Sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti penderita HIV/AIDS;
  • Gaya hidup yang tidak sehat; 
  • Lingkungan dengan kebersihan dan sanitasi yang buruk;
  • Anak-anak di bawah usia 5 tahun dan orang tua di atas usia 60 tahun;
  • Tinggal di pemukiman padat penduduk;
  • Bepergian ke daerah yang tinggi kasus difteri.

Share:

PENYAKIT JANTUNG KORONER



   Penyakit Jantung Koroner adalah kondisi ketika arteri koroner tersumbat oleh timbunan lemak. Penyakit ini menimbulkan keluhan berupa nyeri dada, sesak napas, dan gejala serangan jantung. Jika dibiarkan, penyakit jantung koroner dapat menyebabkan gagal jantung.

   Arteri koroner adalah pembuluh darah yang mengalirkan darah kaya oksigen ke jantung. Arteri koroner bercabang dari aorta atau pembuluh darah besar. Ada dua jenis arteri koroner, yaitu arteri koroner kiri utama dan arteri koroner kanan.

    Penumpukan lemak pada arteri koroner membuat arteri koroner menyempit dan menebal. Kondisi ini menyebabkan aliran darah kaya oksigen ke jantung menjadi berkurang sehingga menimbulkan gejala penyakit jantung koroner.


Penyebab Penyakit Jantung Koroner (PJK) 

- Merokok

- Menjalani pola makan yang tidak sehat 

-Menderita penyakit tertentu seperti tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi.


Gejala Penyakit Jantung Koroner (PJK) 

- Sesak napas

- Lemas

- Nyeri dada yang menjalar ke lengan atau punggung



Share:

GAGAL GINJAL

    


   Gagal ginjal merupakan kondisi di mana satu atau kedua ginjal tidak dapat lagi berfungsi dengan baik.gagal ginjal juga dapat menjadi kondisi kronis yang akan memburuk secara perlahan dalam waktu yang lama. Oleh karena itu, gagal ginjal dapat dibedakan menjadi dua jenis utama, yakni gagal ginjal kronis dan gagal ginjal akut. 

    Ginjal merupakan sepasang organ yang terletak di daerah punggung bawah tubuh. Ginjal memiliki beberapa fungsi penting pada tubuh. Salah satunya seperti membuang racun atau limbah dari tubuh. 

    Racun tersebut nantinya akan masuk ke kandung kemih dan dibuang ketika seseorang buang air kecil. Jika ginjal kehilangan kemampuannya untuk menyaring limbah atau racun dari darah, maka gagal ginjal akan terjadi.


Penyebab Gagal Ginjal

1. Volume darah yang rendah.

2. Jumlah darah yang dipompa jantung di bawah normal.

3. Gangguan pada pembuluh darah.

4. Pengaruh beberapa obat-obatan tertentu yang bisa mengganggu suplai darah ke ginjal atau bahkan mengganggu ginjal

   Selain karena berkurangnya aliran darah ke ginjal, gagal ginjal akut juga bisa dipicu oleh dua penyebab, yaitu:

• Tersumbatnya saluran urine.

• Kerusakan langsung di ginjal.


Gejala Gagal Ginjal

  • Berkurangnya produksi urine.
  • Linglung atau kebingungan.
  • Mual dan muntah.
  • Sesak napas.
  • Penumpukan cairan dalam tubuh atau edema.
  • Kelelahan.
  • Dehidrasi.
  • Sakit di bagian dada.
  • Nyeri punggung.
  • Sakit perut.
  • Tingginya tekanan darah atau hipertensi.
  • Gangguan tidur.
Share:

INFLASI

Pengertian Inflasi

    Inflasi dapat diartikan sebagai kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu. Deflasi merupakan kebalikan dari inflasi, yakni penurunan harga barang secara umum dan terus menerus. 

Penyebab Terjadinya Inflasi

Terjadinya inflasi dapat disebabkan oleh berbagai macam faktor seperti:

1. Permintaan yang Semakin Tinggi

   Kenaikan harga bisa disebabkan karena minimnya ketersediaan barang serta tidak sepadan dengan permintaan yang terus tinggi. Umumnya, stok barang menipis, sedangkan permintaan terus tinggi. 

   Akhirnya, stok barang yang tersedia mengalami lonjakan harga. Begitu pula pada bidang jasa, bila terdapat batasan kuota penggunaan, jasa tersebut mengalami kenaikan harga.

2. Biaya Produksi Semakin Meningkat

     Inflasi juga bisa disebabkan karena biaya produksi yang meningkat. Jika sektor produksi seperti upah pegawai dan bahan baku mengalami kenaikan, produsen akan menaikkan harga. Ini dilakukan agar pendapatan keuntungan serta kegiatan produksi dapat terus berlanjut dalam jangka panjang. 

3. Banyak Sedikitnya Jumlah Uang yang Beredar

    Adanya peredaran uang yang tinggi di masyarakat juga dapat menyebabkan kenaikan harga. Hal tersebut disebabkan karena saat jumlah uang di masyarakat mengalami peningkatan, harga barang akan ikut naik.

   Bila semakin meningkat daya beli masyarakat, stok barang menjadi semakin menipis dan akhirnya harga barang akan mengalami kenaikan. 

Dampak Inflasi

Dampak inflasi secara keseluruhan tentu tidak bisa dianggap sepele. Inflasi yang tinggi bisa menyebabkan pendapatan riil masyarakat terus tergerus, karena harga barang yang semakin mahal, sehingga standar hidup mereka juga akan semakin turun. Situasi ini akan membuat masyarakat yang sudah tergolong miskin, menjadi makin miskin.



Share:

CACAR AIR

 



    Cacar air adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus Varicella zoster. Penyakit ini ditandai dengan gejala berupa ruam kemerahan berisi cairan yang terasa sangat gatal di seluruh tubuh.

    Cacar air dapat menyebabkan komplikasi serius pada bayi, ibu hamil, serta orang dengan daya tahan tubuh lemah, seperti penderita HIV/AIDS.


Gejala dan Penyebab Cacar Air

   Gejala cacar air adalah ruam merah di wajah, dada, atau punggung, yang dapat menyebar ke seluruh bagian tubuh. Cacar air juga ditandai dengan keluhan lain, seperti:

• Demam

• Sakit kepala

• Kelelahan

• Hilang nafsu makan

    Cacar air dalam istilah medis dikenal dengan varicella. Penyebabnya adalah virus yang mudah menular melalui percikan ludah, melalui udara saat penderita batuk atau bersin, atau kontak langsung dengan cairan yang berasal dari ruam.

   Setelah 1-2 hari mengalami gejala tersebut, sejumlah ruam mulai muncul dan berkembang. Ruam tersebut mengalami 3 fase perkembangan, seperti:

••Muncul benjolan merah atau merah muda di seluruh tubuh.

••Benjolan tersebut kemudian berubah menjadi lepuhan berisi cairan.

••Ketika mulai sembuh, benjolan menjadi pecah, kering, dan berkerak.

    Cacar air dapat sembuh tanpa pengobatan selama 1 - 2 minggu setelah terinfeksi. 















Share:

USUS BUNTU

 


     Penyakit usus buntu adalah peradangan pada usus buntu atau apendiks, yaitu organ berbentuk kantong berukuran 5–10 cm yang tersambung ke usus besar. Kondisi ini umumnya ditandai dengan nyeri di perut bagian kanan bawah.
usus buntu juga disebut sebagai apendisitis.

     Jika dibiarkan, penyakit usus buntu dapat menjadi serius dan menyebabkan usus buntu pecah. Kondisi tersebut dapat menimbukan nyeri hebat yang bisa berakibat fatal.


Faktor penyebab usus buntu

    Faktor yang diduga dapat menyebabkan seseorang mengalami radang usus buntu, yaitu:

• Hambatan di pintu rongga usus buntu akibat penumpukan feses atau tinja yang mengeras
• Penebalan atau pembengkakan jaringan dinding usus buntu karena infeksi di saluran pencernaan atau bagian tubuh lainnya
• Penyumbatan rongga usus buntu akibat pertumbuhan parasit di pencernaan, misalnya infeksi cacing kremi atau ascariasis
• Kondisi medis tertentu, seperti tumor pada perut atau inflammatory bowel disease
• Cedera di perut


Gejala Usus Buntu

     Gejala utama penyakit usus buntu adalah nyeri di perut yang disebut kolik abdomen. Nyeri tersebut dapat berawal dari pusar, kemudian bergerak ke bagian kanan bawah perut. Lokasi nyerinya bisa berbeda-beda, tergantung pada usia pasien dan posisi usus buntu itu sendiri. 

   Gejala nyeri perut tersebut dapat disertai gejala lain, di antaranya:

• Perut kembung
• Mual dan muntah
• Demam dan menggigil
• Hilang nafsu makan
• Tidak bisa buang gas atau kentut
• Sembelit (konstipasi)
• Diare










Share:

Blogroll

Diberdayakan oleh Blogger.

Labels

About

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Categories

Cari Blog Ini

hai sobat sehat

LUPUS

  LUPUS atau LUPUS ERITEMATOSUS  adalah penyakit autoimun kronis yang bisa menyebabkan peradangan dibeberapa bagian tubuh, seperti kulit, se...

Label